PS Gurdat

Pekan Selasa berguncang oleh tendangan Rizon & Jefi, pesta bola mati makin panas!

Pekan Selasa, Minggu 10 Agustus 2025, menjadi saksi duel panas antara Gurun Data FC—yang akrab disapa Gurdat—melawan Aka Gadang FC. Laga ini bukan sekadar perebutan poin, tapi juga ajang unjuk gigi para spesialis bola mati dari berbagai jorong.

Babak pertama berjalan ketat. Kedua tim saling mencari celah, namun pertahanan rapat membuat skor tetap 0-0. Di pertengahan babak, Juli dari Gurdat harus ditarik keluar dan digantikan Alvin—pergantian yang mulai mengubah arah permainan.

Masuk babak kedua, pelatih Gurdat memutuskan menambah daya gedor dengan memasukkan Rizon, Rama Taeyong, dan Nanda. Hasilnya? Mimpi buruk untuk lini belakang Aka Gadang. Menit 63, Rizon berdiri di depan bola pada jarak 20 meter. Tendangan bebasnya melengkung cantik, melewati pagar hidup pemain Aka Gadang, dan menghujam ke pojok kanan gawang. Munyick Afriadi, sang kiper, hanya bisa terpaku.

Belum sempat Aka Gadang bernapas, di menit akhir laga, Jefi melepaskan tembakan roket dari jarak 35 meter. Bola meluncur deras bak petir di siang bolong, lagi-lagi membuat Munyick tak sempat bereaksi. Skor akhir 2-0 untuk Gurdat.

Turnamen kali ini memang menjadi panggung para “raja bola mati”. Dari Anjalai FC ada Zal dan Abdul, dari Simpang Putra ada Dito, dan dari Gurdat tentu Rizon dan Jefi. Siapa yang paling pantas menyandang gelar spesialis bola mati terbaik Wali Nagari Cup 2025? Kita tunggu babak-babak berikutnya!


Suara dari Tepi Lapangan
Di balik gegap gempita di rumput hijau, aroma khas tepi lapangan tak kalah menggoda. Ucok, penjual telur gulung yang selalu setia di sisi lapangan, tak mau ketinggalan berkomentar.

“Eh, tendangan Rizon itu, kalau bola nya ayam, udah pasti masak tengahnya!,” celetuk Ucok sambil memutar-mutar tusukan telur gulungnya.

Saat Jefi mencetak gol kedua, Ucok kembali bersuara:
“Weh… itu bukan tendangan, itu gledek gulung! Kiper sampai kaku kayak tusukan bakso!”

Aroma bakwan panas dan tahu isi yang berbaur dengan teriakan suporter jadi bumbu sempurna kemenangan Gurdat sore itu. Di Nagari, sepak bola bukan sekadar olahraga—ini adalah panggung emosi, canda, dan cerita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *